Peta Peta Kerja (PPK)
2.1 Definisi
Peta Kerja
Peta kerja adalah suatu alat
analisis yang lazim digunakan pada analisis perancangan kerja dan ergonomi
(Nasrullah, 1996). Peta kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan
jelas untuk berkomunikasi secara luas (Sutalaksana, 2006). Melalui peta kerja ini kita dapat
melihat seluruh langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja mulai
dari masuk ke dalam pabrik yang berupa bahan baku, kemudian menggambarkan semua
proses yang dialaminya, seperti transportasi, operasi mesin, pemeriksaan,
hingga akhirnya menjadi produk jadi yang lengkap ataupun merupakan bagian dari
suatu produk lengkap.
2.2 Lambang
– Lambang Yang Digunakan
Peta–peta kerja yang ada sekarang ini
dikembangkan oleh Gilbert. Pada saat itu, untuk membuat suatu peta kerja
gilbert mengusulkan 40 buah lambang yang bisa digunakan. Tetapi ASME
(American Society of Mechanical Enggineering) Kemudian pada tahun berikutnya jumlah lambang–lambang tersebut
disederhanakan kembali hingga saat ini hanya tinggal 5 lambang yang digunakan,
yaitu :
Operasi
Transportasi
Pemeriksaan
Penyimpanan
Menunggu
Tabel 2.1 Tabel Lambang-Lambang Yang
Digunakan Dalam Peta-Peta Kerja
Lambang
|
Pengertian
|
Contoh
|
Lingkaran
besar melambangkan suatu kegiatan operasi
|
-
memaku
-
mengebor
-
mengetik
-
merakit
|
|
Tanda panah
melambangkan transportasi
|
-
memindahkan bahan dengan kereta dorong
-
mengangkat benda dengan alat penarik
|
|
Segi empat
melambangkan pemeriksaan
|
-
menguji kualitas bahan
-
meneliti informasi tertulis
|
|
Melambangkan
suatu penantian atau menunggu
|
-
menunggu elevator
-
surat – surat menunggu untuk disimpan
|
|
Melambangkan
penyimpanan
|
-
tumpukan bahan mentah di gudang
-
penyimpanan surat - surat
|
Sumber : Sutalaksana, 2006.
Penyederhanaan
ini memudahkan pembuatan peta kerja, disamping setiap notasi fleksibilitas yang
tinggi karena setiap lambang mempunyai kandungan arti yang sangat luas.
2.3. Macam – Macam Peta Kerja
Pada dasarnya peta-peta kerja yang ada
sekarang bisa dibagi dalam dua kelompok besar berdasarkan kegiatannya, yaitu :
(Sutalaksana, 2006).
a. Peta-peta kerja yang digunakan untuk
menganalisa kegiatan kerja keseluruhan.
b. Peta-peta kerja yang digunakan untuk
menganalisa kegiatan kerja setempat.
Suatu kegiatan disebut
kegiatan kerja keseluruhan apabila kegiatan tersebut melibatkan sebagian besar
atau semua fasilitas yang diperlukan untuk membuat produk yang bersangkutan, sedangkan
suatu kegiatan disebut kegiatan kerja setempat apabila kegiatan tersebut terjadi
dalam suatu stasiun kerja yang biasanya hanya melibatkan orang dan fasilitas
dalam jumlah terbatas. Terlihat jelas perbedaan antara kedua definisi kerja
secara keseluruhan dan secara setempat dilihat dari keterlibatan sistem dalam
menyelesaikan suatu proses kerja. Secara garis besarnya, penggambaran kedua
kegiatan tersebut dalam bentuk peta-peta kerja untuk memperbaiki kegiatan
produksi, biasanya dimulai dengan membuat peta-peta kerja yang menggambarkan
kegiatan secara keseluruhan berdasarkan apa yang telah ada atau cara sekarang.
Keadaan sekarang inilah yang dipelajari untuk diusahakan
perbaikan-perbaikannya. Hasil perbaikan dinyatakan dalam peta-peta kerja
setempat yang menggambarkan “cara yang diusulkan”. Berdasarkan perbaikan dari
setiap stasiun kerja inilah analisa keseluruhan dilakukan untuk dapat
mengetahui kekurangan dari suatu sistem kerja. Hasil akhir dinyatakan dalam
peta-peta keseluruhan untuk cara yang diusulkan (Sutalaksana, 2006).
Masing-masing
peta kerja yang akan dibahas berikut ini semuanya termasuk dalam kedua kelompok
diatas, antara lain : (Sutalaksana, 2006).
1. Yang termasuk kelompok peta kerja
keseluruhan
a. Peta
proses operasi.
b. Peta aliran proses.
c. Peta proses kelompok kerja.
d. Diagram aliran.
2. Yang termasuk kelompok peta kegiatan
kerja setempat
a. Peta pekerja dan mesin.
b. Peta tangan kiri dan tangan kanan.
2.3.1 Peta Proses Operasi
Peta
ini memberi informasi tentang proses apa yang dilaksanakan untuk komponen apa.
(Nasrullah, 1996). Peta proses operasi merupakan suatu diagram yang
menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai
urutan-urutan operasi dan pemeriksaan sejak awal hingga akhir.
Agar diperoleh gambar peta operasi yang baik, produk
yang biasanya paling banyak memerlukan operasi, harus dipetakan terlebih
dahulu, berarti dipetakan dengan garis vertikal disebelah kanan halaman kertas.
2.3.2 Peta
Aliran Proses
Peta
ini menggambarkan segenap aktifitas yang terlibat didalam sebuah proses.
(Nasrullah, 1996). Infomasi-informasi yang diperlukan untuk menganalisa setiap
komponen yang terjadi pada setiap metoda kerja dapat kita peroleh melalui Peta
Aliran Proses. Peta Aliran Proses adalah suatu diagram yang menunjukkan
urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan
yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung, serta memuat pula
informasi-informasi yang diperlukan untuk menganalisa seperti waktu yang
dibutuhkan dan jarak perpindahan (Sutalaksana, 2006).
Dari
pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat dua hal yang membedakan
antara peta proses operasi dan peta aliran proses, yaitu :
a.
Peta Aliran
Proses memperlihatkan semua aktifitas-aktifitas dasar, termasuk transportasi,
menunggu dan penyimpanan. Sedangkan pada peta proses operasi terbatas
pada operasi dan pemeriksaan saja.
b.
Pada Aliran Proses menganalisa setiap komponen yang
diproses secara lebih lengkap dibanding peta proses operasi dan memungkinkan
untuk digunakan disetiap proses atau prosedur, baik di pabrik maupun di kantor.
Peta Aliran Proses tidak bisa digunakan untuk menggambarkan proses perakitan
secara keseluruhan dan biasanya hanya menggambarkan dan untuk menganalisa salah
satu komponen dari sebuah produk yang dirakit (Sutalaksana, 2006).
Secara terperinci dapat dikatakan bahwa peta aliran
proses pada umumnya terbagi dalam dua tipe :
a.
Peta Aliran Proses tipe bahan
b.
Peta Aliran Proses tipe orang
Peta aliran proses tipe bahan, ialah suatu peta yang
menggambarkan kejadian yang dialami bahan (bisa merupakan salah satu bagian
produk jadi) dalam suatu proses atau prosedur operasi.
Peta aliran
proses tipe orang pada dasarnya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
a. Peta aliran proses pekerja yang menggambarkan
aliran kerja seorang operator.
b.
Peta aliran proses pekerja yang
menggambarkan aliran kerja sekelompok
manusia, sering disebut peta
proses kelompok kerja yang akan diuraikan lebih lengkap dalam sub-bab
berikutnya.
2.3.3
Diagram Aliran
Diagram aliran merupakan suatu gambaran
menurut skala dari susunan lantai dan gedung, yang menunjukan lokasi dari semua
aktifitas yang terjadi dalam peta aliran proses. Aktifitas, yang berarti
pergerakan suatu material atau orang dari suatu tempat ketempat berikutnya yang
dinyatakan oleh garis dalam diagram tersebut (Sutalaksana, 2006).
Kegunaan diagram aliran dapat diuraikan sebagai
berikut :
a. Lebih memperjelas suatu peta
proses aliran proses, apalagi jika arah aliran merupakan faktor yang penting. Dengan adanya informasi tambahan mengenai
arah aliran dari material orang selama aktifitasnya, maka kita akan mendapatkan
informasi yang lengkap. Tambahan informasi ini bisa kita gunakan sebagai bahan
analisa untuk bisa memperpendek jarak perpindahan.
b. Menolong dalam perbaikan tata letak tempat
kerja.
Diagram
aliran dapat menunjukkan dimana tempat-tempat penyimpanan, stasiun pemeriksaan
dan tempat-tempat kerja dilaksanakan. Juga dapat menunjukkan bagaimana arah
gerakan berangkat-kembalinya suatu material atau seorang pekerja. Dengan begitu
berarti kita memiliki data yang cukup baik untuk mengatur aliran lalu lintas
dalam ruangan tersebut sedemikian rupa sehingga tidak macet. Dengan kata lain
kita memiliki bahan untuk dipertimbangkan dalam rangka penyusunan suatu letak
tempat kerja yang baik. Tata letak baru dapat diperoleh dengan
memindah-mindahkan titik tempat berlangsungnya operasi, pemeriksaan dan
penyimpanan sedemikian rupa sehingga ditemukan susunan tata ruang yang paling
ekonomis ditinjau dari segi jarak dan waktu.
2.3.4
Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
Peta ini menggambarkan semua gerakan-gerakan saat bekerja
dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan, juga
menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan oleh tangan kiri dan
tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan. Peta ini sangat praktis untuk
memperbaiki suatu pekerjaan manual dimana tiap siklus dari pekerja terjadi
dengan cepat dan terus berulang, sedangkan keadaan lain peta ini kurang praktis
untuk dipakai sebagai alat penganalisa. Inilah sebabnya dengan menggunakan peta
ini kita bisa melihat dengan jelas pola-pola gerakan yang tidak efisien, dan
atau bisa melihat adanya pelanggaran terhadap prinsip-prinsip ekonomi gerakan
yang terjadi pada saat pekerja manual tersebut berlangsung (Sutalaksana, 2006).
2.3.5
Peta Pekerja dan Mesin
Dalam beberapa hal, hubungan antara operator
dan mesin sering bekerja secara silih berganti yaitu sementara mesin
menganggur, operator bekerja atau sebaliknya. Pada hakekatnya, waktu menganggur
ini adalah sebuah kerugian. Maka dari itu, waktu menganggur ini harus
dihilangkan atau setidaknya diminimumkan, baik waktu menganggur pekerja ataupun
mesin, namun tentunya harus masih ada dalam batas-batas kehormatan, artinya
harus memperhitungkan kemampuan manusia dan mesinnya.
Peta pekerjaan dan mesin dapat dikatakan
suatu grafik yang menggambarkan koordinasi antara waktu bekerja dan waktu
menganggur dari kombinasi antara pekerja dan mesin. Dengan demikian peta ini
merupakan alat yang baik digunakan untuk mengurangi waktu menganggur.
Informasi
paling penting yang diperoleh oleh peta pekerja dan mesin ialah hubungan yang
jelas antara waktu kerja operator dan waktu operasi mesin yang ditanganinya.
Dengan informasi ini, maka kita mempunyai data yang baik untuk melakukan
penyelidikkan, penganalisaan, dan perbaikkan suatu pusat kerja, sedemikian rupa
sehingga efektifitas penggunaan pekerja atau mesin bisa ditingkatkan, dan
tentunya keseimbangan kerja antara pekerja dan mesin bisa lebih diperbaiki.
Peningkatan
efektifitas penggunaan dan perbaikkan keseimbangan kerja tersebut dapat
dilakukan, misalnya dengan cara : (Sutalaksana, 2006).
a.
Merubah tata letak tempat kerja
Tata letak
tempat kerjamerupakan salah satu faktor yang menentukan lamanya waktu
penyelesaian suatu pekerjaan.
b. Mengatur kembali gerakan-gerakan kerja
Pada dasarnya, gerakan-gerakan kerja juga merupakan
faktor yang menentukan waktu penyelesaian suatu pekerjaan. Sehingga penataan
kembali garakan-gerakan yang dilakukan pekerja, akan sangat membantu
meningkatkan efektifitas kerjanya, dan sekaigus mempengaruhi efisiensi
penggunaan tenaga.
c. Merancang kembali mesin dan peralatan
Keadaan mesin dan peralatan sering kali perlu dirancang
kembali untuk meningkatkan efektivitas pekerja dan mesin.
Misalnya untuk mengurangi waktu mengangkut dan sekaligus
menghemat tenaga pekerja, maka pekerjaan memindahkan barang terutama barang
berat, yang tadinya menggunakan gerobak dorong, sekarang perlu dipikirkan untuk
menggunakan keretan.
d. Menambah pekerja bagi sebuah mesin atau
sebaliknya, menambah mesin bagi seorang
pekerja.
Lambang-lambang yang dipergunakan dalam
Peta Pekerja dan Mesin adalah: (Sutalaksana, 2006).
Menunjukkan waktu
menganggur.
Digunakan
untuk menyatakan pekerja atau mesin yang sedang menganggur atau salah satu
sedang menunggu yang lain.Misalnya dalam suatu rangkaian kerja, si operator
sedang melakukan pemeriksaan terhadap mesin, untuk mencegah kerusakan. Maka
dalam hal ini si operator sedang melakukan kerja tak bergantungan, dan mesin
sedang menganggur atau menunggu.
Menunjukkan kerja tak bergantungan (independent).
Jika ditinjau
dari pekerja, maka keadaan ini menunjukan seorang pekerja yang sedang bekerja
dan independent dengan mesin dan pekerja lainnya. Misalnya seorang pekerja yang
sedang mengambil dan mempersiapkan bahan atau ia sedang melakukan pemeriksaan
terhadap produk akhir tanpa alat. jika ditinjau dari pihak mesin, maka berarti
mesin tersebut sedang bekerja tanpa memerlukan pelayanan dari operator (mesin
otomatis).
Menunjukkan kerja kombinasi.
Jika ditinjau
dari pihak pekerja, maka lambang ini digunakan apabila diantara operator dan
mesin, atau dengan operator lainnya yang sedang bekerja secara bersama-sama.
Jika ditinjau dari pihak mesin, maka berarti selama bekerjanya, mesin tersebut
memerlukan beberapa pelayanan dari operator (mesin manual).
Langkah terakhir
setelah semua aktifitas digambarkan, dibuat kesimpulan dalam bentuk ringkasan
yang memuat waktu menganggur, waktu kerja dan akhirnya kita bisa mengetahui
waktu penggunaan dari pekerja atau mesin tersebut. Satuan waktu yang biasanya
digunakan dalam detik, walaupun ini tidak mengikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar