ok


,

selamat datang

kaRya moTor oKe 1

Jumat, 12 Maret 2010

peta Aliran Proses

Peta Aliran Proses (Flow Process Chart) adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung, serta di dalamnya memuat pula informasi-informasi yang diperlukan untuk analisis seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan. Waktu biasanya dinyatakan dalam jam dan jarak perpindahan biasanya dinyatakan dalam meter, walaupun hal ini tidak terlampau mengikat.

Peta Aliran Proses memungkinkan untuk digunakan dalam aktivitas perkantoran, secara terperinci dapat dikatakan bahwa Peta Aliran Proses pada umumnya terbagi dalam 2 tipe, yaitu:

  1. Peta Aliran Proses tipe bahan
  2. Peta Aliran Proses tipe orang.

Peta Aliran Proses tipe bahan ialah peta yang menggambarkan kejadian yang dialami bahan (bisa merupakan salah satu bagian dari produk jadi) dalam suatu proses atau prosedur operasi.

Biasanya si penganalisis sedapat mungkin menghindar dari masalah-masalah yang kompleks. Karena itu, terutama untuk Peta Aliran Proses tipe bahan, lebih disukai peta yang menggambarkan tiap komponen satu persatu, di samping lebih sederhana, proses penganalisisannya akan lebih mudah. Contoh penggunaan peta ini dalam praktek, misalnya untuk menggambarkan aliran yang dialami bahan saat penerimaan, pengepakan dan pengiriman.

Peta Aliran Proses tipe orang pada dasarnya bisa dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

  1. Peta Aliran Proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja seorang operator.
  2. Peta Aliran Proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja sekelompok manusia, sering disebut Peta Proses Kelompok Kerja yang akan diuraikan lebih lengkap dalam sub-bab berikutnya.

Peta ini merupakan gambar simbolis dan sistematis dari suatu metode kerja yang dijalani oleh seseorang atau oleh sekelompok pekerja ketika pekerjaannya membutuhkan dia (mereka) untuk bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam prakteknya peta ini bisa digunakan untuk menggambarkan aktivitas-aktivitas yang terjadi di suatu restoran, dimana seorang juru masak bekerja untuk mempersiapkan santapan di dapur restoran tersebut.

Secara lebih terperinci dapat diuraikan kegunaan umum dari suatu Peta Aliran Proses, sebagai berikut:

  1. Bisa digunakan untuk mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang mulai awal masuk dalam suatu proses atau prosedur sampai aktivitas terakhir.
  2. Peta ini bisa memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses atau prosedur.
  3. Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau dilakukan oleh orang selama proses atau prosedur berlangsung.
  4. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metode kerja.
  5. Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau dilakukan oleh orang selama proses atau prosedur berlangsung.
  6. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metode kerja.
  7. Khusus untuk peta yang hanya menggambarkan aliran yang dialami oleh suatu komponen atau satu orang, secara lebih lengkap, maka peta ini merupakan suatu alat yang akan mempermudah proses analisis untuk mengetahui tempat-tempat dimana terjadi ketidakefisienan atau terjadi ketidaksempurnaan pekerjaan, sehingga dengan sendirinya dapat digunakan untuk menghilangkan ongkos-ongkos yang tersembunyi.

Ada beberapa prinsip yang bisa digunakan untuk membuat suatu Peta Aliran Proses yang lengkap, sebagai berikut:

  1. Seperti pada Peta proses Operasi, suatu Peta Aliran Proses pun mempunyai judul, dimana pada baris paling atas dari kertas ditulis kepalanya “PETA ALIRAN PROSES”, yang kemudian diikuti dengan pencatatan beberapa identifikasi seperti: nomor/atau nama komponen yang dipetakan, nomor gambar, peta orang atau peta bahan, cara sekarang atau yang diusulkan, tanggal pembuatan, dan nama pembuat peta. Semua informasi ini dicatat di sebelah kanan atas kertas.
  2. Di sebelah kiri atas kertas, berdampingan dengan informasi yang dicatat pada titik a di atas, dicatat mengenai ringkasan yang memuat jumlah total dan waktu total dari setiap kegiatan yang terjadi dan juga mengenai total jarak perpindahan yang dialami bahan atau orang selama proses atau prosedur berlangsung.
  3. Setelah bagian “kepala” selesai dengan lengkap, kemudian di bagian “badan” diuraikan proses yang terjadi lengkap beserta lambang-lambang dan informasi-informasi mengenai jarak perpindahan, jumlah yang dilayani, waktu yang dibutuhkan dan kecepatan produksi (jika mungkin) juga ditambahkan kolom Analisis, Catatan dan Tindakan yang diambil berdasarkan analisis tersebut.
  4. Ada suatu cara yang sederhana tetapi cukup efektif untuk menganalisis Peta Aliran Proses, yaitu dengan mengajukan enam buah pernyataan pada setiap kejadiandari suatu Peta Aliran Proses. Cara ini disebut “Dot and Check Technique”, sebagai berikut:

Contoh FPC yang sudah jadi dapat dilihat seperti gambar di bawah ini :






petek aliran proses

Peta Aliran Proses

Peta Aliran Proses merupakan suatu diagram yang menunjukkan urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu, dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses berlangsung, serta didalamnya memuat pula informasi-informasi yang diperlukan untuk analisa seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan (Sutalaksana, 2006).

Peta aliran proses terbagi dalam 3 jenis, yaitu peta aliran proses tipe bahan, peta aliran proses tipe orang, dan peta aliran proses tipe kertas. Kegunaan dari peta aliran proses adalah untuk mengetahui aliran bahan mulai masuk proses hingga aktivitas berakhir, untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami oleh bahan selama proses sedang berlangsung, sebagai alat untuk melakukan perbaikan proses atau metode kerja, dan memberikan informasi waktu penyelesaian suatu proses (Sutalaksana, 2006).

2.5.1 Perbedaan Peta Aliran Proses dan Peta Proses operasi

Ada dua hal utama yang membedakan antara Peta Proses Operasi dengan Peta Aliran Proses, yaitu: (Sutalaksana, 2006).

a. Peta Aliran Proses memperlihatkan semua aktivitas-aktivitas dasar, termasuk transportasi, menunggu dan menyimpan. Sedangkan pada Peta Proses Operasi, terbatas pada operasi dan pemeriksaan.

b. Pada Peta Aliran Proses menganalisa setiap komponen yang diproses secara lebih lengkap dibanding Peta Proses Operasi, dan memungkinkan untuk digunakan untuk setiap proses.

petak petak kerja

PETA-PETA KERJA

oke Sofyan dan ita

Mahasiswa Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma, Jakarta

Kampus J Universitas Gunadarma Jl. KH. Noer Ali, kalimalang, Bekasi


Email:brekele_bmc@yahoo.co.id, okeita-oke.blogspot.com

Abstrak

Analisis perancangan kerja dan ergonomi berusaha untuk menciptakan rancangan kerja yang baik. Salah satu alat analisis yang biasa digunakan adalah peta-peta kerja. Jurnal ini membahas tentang peta-peta kerja dari proses pembuatan kotak kado yang berbahan dasar hardboard. Peta-peta kerja tersebut antara lain peta proses operasi, peta aliran proses, diagram aliran, peta pekerja dan mesin, serta peta tangan kanan dan tangan kiri. Jumlah komponen dalam pembuatan kotak kado ini adalah sembilan buah. Melalui analisis peta-peta kerja tersebut dapat diketahui dengan jelas proses kerja, waktu pembuatan, serta hal-hal lainnya yang berkaitan dalam pembuatan kotak kado.

Kata kunci : Peta-Peta Kerja, Proses Operasi, Kotak Kado

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisis perancangan kerja dan ergonomi bertujuan untuk mendapatkan rancangan kerja yang baik antara manusia, mesin, dan perlengkapan kerja lainnya. Peta-peta kerja merupakan alat analisis yang biasa digunakan pada analisis perancangan kerja dan ergonomi. Untuk membuat peta-peta kerja, maka dalam praktikum kali ini dibuatlah suatu produk berupa kotak kado. Urutan proses, waktu, serta hal-hal yang berkaitan dengan pembuatan kotak kado tersebut dicatat dan kemudian akan digunakan untuk pembuatan peta-peta kerja.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang ingin diselesaikan dalam modul peta kerja ini adalah bagaimana cara membuat peta-peta kerja dari pembuatan sebuah kotak kado. Peta-peta kerja yang dibuat disini, yaitu peta proses operasi, peta aliran proses, diagram aliran, peta pekerja dan mesin, serta peta tangan kanan dan tangan kiri.

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dilakukan agar permasalahan dapat diketahui dengan jelas. Berikut ini adalah tujuan penulisan jurnal modul peta-peta kerja.

1. Untuk mengetahui cara pembuatan kotak kado.

2. Untuk mengetahui alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan kotak kado.

3. Untuk mengetahui fungsi dari peta-peta kerja.

4. Untuk membuat peta kerja keseluruhan dan setempat.

2. LANDASAN TEORI

Peta-peta kerja merupakan salah satu alat analisis yang biasa digunakan dalam analisis perancangan kerja dan ergonomi untuk mendapatkan rancangan kerja yang baik. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai peta-peta kerja.

2.1 Definisi Peta Kerja

Peta-peta kerja merupakan alat komunikasi yang sistematis dan logis guna menganalisa proses kerja dari tahap awal sampai akhir (Wignjosoebroto, 1992). Contoh informasi-informasi yang diperlukan antara lain jumlah benda kerja yang harus dibuat, waktu operasi mesin, kapasitas mesin, bahan-bahan khusus yang harus disediakan, alat-alat khusus yang harus disediakan, dan sebagainya (Wignjosoebroto, 1992).

2.2 Lambang-Lambang Yang Digunakan


OPERASI

Kegiatan operasi terjadi apabila suatu obyek (material) akan mengalami perubahan sifat (baik fisik maupun kimiawi) dalam suatu proses transformasi. (Wignjosoebroto, 1992).

PEMERIKSAAN / INSPEn kuantitas. Contoh pekerjaannya memeriksa ukaran, memeriksa hasil solder, dan sebagainya (Sutalaksana, 2006).

TRANSPORTASI

Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu operasi. Contoh pekerjaannya memindahkan bahan, memindahkan benda kerja dari satu mesin ke mesin lainnya, dan lain-lain (Sutalaksana, 2006).

MENUNGGU

Proses menunggu terjadi apabila material, benda kerja, operator atau fasilitas kerja dalam kondisi berhenti dan tidak terjadi kegiatan apapun selain menunggu. Kegiatan ini biasanya berlangsung temporer (sementara), dimana objek terpaksa menunggu atau ditinggalkan sementara sampai suatu saat dikerjakan kembali (Wignjosoebroto, 1992).

MENYIMPAN

Proses menyimpan terjadi apabila benda kerja disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama. Contoh pekerjaannya bahan baku disimpan dalam gudang, barang jadi disimpan di gudang, dan sebagainya (Sutalaksana, 2006).

AKTIFITAS GABUNGAN

Kegiatan ini terjadi apabila antara aktifitas operasi dan pemeriksaan dilakukan bersamaan atau dilakukan pada suatu tempat kerja (Sutalaksana, 2006).

2.3 Macam-Macam Peta Kerja

Pada dasarnya peta-peta kerja yang ada sekarang bisa dibagi dalam dua kelompok besar berdasarkan kegiatannya, yaitu: (Sutalaksana, 1979).

1. Peta-peta kerja kegiatan kerja keseluruhan

2. Peta-peta kerja kegiatan kerja setempat

Suatu kegiatan disebut kegiatan kerja keseluruhan apabila kegiatan tersebut melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas yang diperlukan untuk membuat produk yang bersangkutan. Sedangkan suatu kegiatan disebut kegiatan kerja setempat apabila kegiatan tersebut terjadi dalam suatu stasiun kerja biasanya hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas. Peta-peta kerja yang termasuk kedalam dua kelompok besar diatas, antara lain: (Sutalaksana, 2006).

1. Peta-peta kerja kegiatan kerja keseluruhan

a. Peta Proses Operasi

b. Peta Aliran Proses

c. Peta Proses Kelompok Kerja

d. Diagram Aliran

2. Peta-peta kerja kegiatan kerja setempat

a. Peta Pekerja dan Mesin

b. Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri

2.4. Peta Proses Operasi

Peta Proses Operasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan (Sutalaksana, 2006). Jadi, dalam suatu peta proses operasi yang dicatat hanyalah kegiatan-kegiatan operasi dan pemeriksaan saja.

2.4.1 Kegunaan Peta Proses Operasi

Dengan adanya informasi-informasi yang dapat dicatat melalui peta proses operasi, diperoleh begitu banyak manfaat. Manfaat tersebut diantaranya adalah untuk mengetahui kebutuhan mesin dan pengarangannya, untuk memperkiraan kebutuhan akan bahan baku, sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik, sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang digunakan saat ini, serta sebagai alat untuk melakukan pelatihan kerja (Sutalaksana, 1979).

2.5. Peta Aliran Proses

Peta Aliran Proses merupakan suatu diagram yang menunjukkan urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu, dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses berlangsung, serta didalamnya memuat pula informasi-informasi yang diperlukan untuk analisa seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan (Sutalaksana, 2006).

Peta aliran proses terbagi dalam 3 jenis, yaitu peta aliran proses tipe bahan, peta aliran proses tipe orang, dan peta aliran proses tipe kertas. Kegunaan dari peta aliran proses adalah untuk mengetahui aliran bahan mulai masuk proses hingga aktivitas berakhir, untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami oleh bahan selama proses sedang berlangsung, sebagai alat untuk melakukan perbaikan proses atau metode kerja, dan memberikan informasi waktu penyelesaian suatu proses (Sutalaksana, 2006).

2.5.1 Perbedaan Peta Aliran Proses dan Peta Proses operasi

Ada dua hal utama yang membedakan antara Peta Proses Operasi dengan Peta Aliran Proses, yaitu: (Sutalaksana, 2006).

a. Peta Aliran Proses memperlihatkan semua aktivitas-aktivitas dasar, termasuk transportasi, menunggu dan menyimpan. Sedangkan pada Peta Proses Operasi, terbatas pada operasi dan pemeriksaan.

b. Pada Peta Aliran Proses menganalisa setiap komponen yang diproses secara lebih lengkap dibanding Peta Proses Operasi, dan memungkinkan untuk digunakan untuk setiap proses.

2.6 Peta Proses Kelompok Kerja

Peta proses kelompok kerja merupakan peta aliran proses pekerja yang menggambarkan aliran sekelompok manusia dalam melakukan proses operasi (Sutalaksana, 2006). Kegunaan dari peta proses kelompok kerja, yaitu mengurangi ongkos produksi atau proses dan mempercepat waktu penyelsaian produksi atau proses (Sutalaksana, 2006).

2.7 Diagram Aliran

Diagram Aliran merupakan suatu gambaran menurut skala dari susunan lantai dan gedung, yang menunjukkan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam peta aliran proses. Aktivitas, yang berarti pergerakkan suatu material atau orang dari suatu tempat ke tempat berikutnya, yang dinyatakan oleh garis aliran dalam diagram tersebut. Arah aliran digambarkan oleh anak panah kecil pada garis aliran tersebut (Sutalaksana, 2006).

2.8 Peta Pekerja dan Mesin

Peta pekerja dan mesin merupakan peta yang menggambarkan koordinasi atau hubungan antar waktu bekerja dan menganggur dari kombinasi siklus kerja operator dan mesin. Peta ini juga merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi waktu menganggur (Wignjosoebroto, 1992).

2.9 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan

Peta tangan kiri dan tangan kanan merupakan suatu alat dari studi gerakan untuk menentukan gerakan-gerakan yang efisien, yaitu gerakan-gerakan yang memang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Peta ini menggambarkan semua gerakan-gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan (Sutalaksana, 2006).

Pada dasarnya, peta tangan kanan dan tangan kiri berguna untuk memperbaiki sistem kerja. Peta ini mempunyai kegunaan yang lebih khusus, yaitu menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan, menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan tidak produktif, sebagai alat untuk menganalisa tata letak stasiun kerja, dan sebagai alat untuk melatih pekerjaan baru dengan cara kerja yang ideal.

3. PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data untuk membuat peta-peta kerja adalah dengan cara membuat suatu produk yaitu kotak kado, sehingga urutan proses dan waktunya dapat diketahui. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai produk yang dibuat.

3.1. Deskripsi

Produk yang dibuat dalam modul peta-peta kerja ini adalah sebuah kotak kado. Fungsi dari kotak kado ini adalah sebagai tempat menyimpan suatu benda. Biasanya, kotak kado ini digunakan sebagai pembungkus atau tempat penyimpanan dari suatu benda yang akan diberikan untuk orang lain. Kotak kado ini berbahan dasar hardboard dan kemudian dilapisi (dicover) dengan kertas kado bermotif batik. Kotak kado ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian kotak (alas) dan bagian tutup. Jumlah komponen dalam pembuatan produk ini adalah sembilan buah, enam komponen berbahan dasar hardboard dan sisanya merupakan komponen untuk cover.

Penjelasan lebih lanjut dari pembuatan produk ini adalah sebagai berikut. Bahan hardboard diukur dan dipotong dengan menggunakan cutter menjadi 6 komponen, yang terdiri dari 3 komponen untuk bagian kotak (alas) dan 3 komponen lainnya untuk bagian tutup. Keenam komponen tersebut kemudian dirakit dengan menggunakan lem, sehingga menjadi bagian kotak (alas) dan bagian tutup. Kertas kado bermotif batik diukur dan dipotong dengan cutter menjadi 3 komponen untuk bagian cover. Ketiga komponen tersebut ditempelkan ke bagian kotak (alas) dan bagian tutup, sehingga kedua bagian tersebut terlapisi kertas kado. Pada saat perakitan juga dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah setiap komponen telah dirakit dengan benar.

3.2. Peralatan dan Bahan yang digunakan

Pembuatan kotak kado ini memerlukan beberapa bahan dan peralatan. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kotak kado adalah sebagai berikut.

1. Hardboard, digunakan untuk membuat komponen untuk bagian kotak (alas) dan bagian tutup.

2. Kertas kado, digunakan untuk membuat komponen cover.

Alat-alat yang digunakan untuk membuat kotak kado adalah sebagai berikut.

1. Penggaris atau meteran, untuk mengukur bahan.

2. Pensil, untuk menandai bahan yang telah diukur.

3. Cutter, digunakan untuk memotong bahan sesuai ukuran yang telah ditentukan.

4. Lem Fox serta double tape, digunakan dalam perakitan setiap komponen.

5. Stopwatch, digunakan untuk menghitung waktu.

6. Lembar data, untuk mencatat informasi-informasi yang diperlukan dalam penyusunan peta-peta kerja.

3.3. Gambar Produk

Gambar 3.1 Komponen Kertas Kado

Gambar 3.2 Kotak Kado

4. PEMBAHASAN DAN ANALISA

Pembahasan dan analisa dari peta-peta kerja dalam pembuatan kotak kado adalah sebagai berikut.

4.1 Pembahasan

Peta-peta kaerja yang dibahas dalam jurnal ini adalah peta proses operasi, peta aliran proses, diagram alir, peta pekerja dan mesin, serta peta tangan kanan dan tangan kiri. Penjelasan lebih lanjut dari peta-peta tersebut adalah sebagai berikut.

4.1.1 Peta Proses Operasi

Peta proses operasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan. Berikut ini adalah gambar peta proses operasi dari pembuatan kotak kado.

Gambar 4.1 Peta Proses Operasi

4.1.2 Peta Aliran Proses

Peta aliran proses merupakan suatu diagram yang menunjukkan urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu, dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses kerja berlangsung. Berikut ini adalah gambar peta aliran proses dari pembuatan kotak kado.

Gambar 4.2 Peta Aliran Proses Pembuatan Alas

Gambar 4.3 Peta Aliran Proses Pembuatan Samping Alas 1

Gambar 4.4 Peta Aliran Proses Pembuatan Samping Alas 2

Gambar 4.5 Peta Aliran Proses Pembuatan Cover Kotak

Gambar 4.6 Peta Aliran Proses Pembuatan Atas

Gambar 4.7 Peta Aliran Proses Pembuatan Samping Atas 1

Gambar 4.8 Peta Aliran Proses Pembuatan Samping Atas 2

Gambar 4.9 Peta Aliran Proses Pembuatan Cover Tutup 1

Gambar 4.10 Peta Aliran Proses Pembuatan Cover Tutup 2

4.1.3 Diagram Aliran

Diagram aliran merupakan suatu gambaran menurut skala dari susunan lantai dan gedung, yang menunjukkan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam peta aliran proses. Berikut ini adalah gambar diagram aliran dari pembuatan kotak kado.

Gambar 4.11 Diagram Aliran Pembuatan Alas

Gambar 4.12 Diagram Aliran Pembuatan Samping Alas 1

Gambar 4.13 Diagram Aliran Pembuatan Samping Alas 2

Gambar 4.14 Diagram Aliran Pembuatan Cover Kotak

Gambar 4.15 Diagram Aliran Pembuatan Atas

Gambar 4.16 Diagram Aliran Pembuatan Samping Atas 1

Gambar 4.17 Diagram Aliran Pembuatan Samping Atas 2

Gambar 4.18 Diagram Aliran Pembuatan Cover Tutup 1

Gambar 4.19 Diagram Aliran Pembuatan Cover Tutup 2

4.1.4 Peta Pekerja dan Mesin

Peta pekerja dan mesin merupakan peta yang menggambarkan hubungan yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu operasi mesin yang ditanganinya. Berikut ini adalah gambar peta pekerja dan mesin dari pembuatan kotak kado.

Gambar 4.20 Peta Pekerja dan Mesin Pembuatan Alas

Gambar 4.21 Peta Pekerja dan Mesin Pembuatan Samping Alas 1

Gambar 4.22 Peta Pekerja dan Mesin Pembuatan Samping Alas 2

Gambar 4.23 Peta Pekerja dan Mesin Pembuatan Cover Kotak

Gambar 4.24 Peta Pekerja dan Mesin Pembuatan Atas

Gambar 4.25 Peta Pekerja dan Mesin Pembuatan Samping Atas 1

Gambar 4.26 Peta Pekerja dan Mesin Pembuatan Samping Atas 2

Gambar 4.27 Peta Pekerja dan Mesin Pembuatan Cover Tutup 1

Gambar 4.28 Peta Pekerja dan Mesin Pembuatan Cover Tutup 2

4.1.5 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan

Peta tangan kiri dan tangan kanan merupakan suatu peta yang menggambarkan semua gerakan-gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan Berikut ini adalah gambar peta tangan kiri dan tangan kanan dari pembuatan kotak kado.

Gambar 4.29 Peta Tangan Kiri dan Kanan Pembuatan Alas

Gambar 4.30 Peta Tangan Kiri dan Kanan Pembuatan Samping Alas 1

Gambar 4.31 Peta Tangan Kiri dan Kanan Pembuatan Samping Alas 2

Gambar 4.32 Peta Tangan Kiri dan Kanan Pembuatan Cover Kotak

Gambar 4.33 Peta Tangan Kiri dan Kanan Pembuatan Atas

Gambar 4.34 Peta Tangan Kiri dan Kanan Pembuatan Samping Atas 1

Gambar 4.35 Peta Tangan Kiri dan Kanan Pembuatan Samping Atas2

Gambar 4.36 Peta Tangan Kiri dan Kanan Pembuatan Cover Tutup 1

Gambar 4.37 Peta Tangan Kiri dan Kanan Pembuatan Cover Tutup 2

4.2. ANALISA

4.2.1 Analisa Peta Proses Operasi

Peta proses operasi menjelaskan tentang langkah-langkah yang dialami oleh bahan mengenai urutan operasi dan pemeriksaan hingga menjadi sebuah kotak kado. Komponen yang menjadi komponen utama adalah alas kotak kado. Oleh karena itu, diletakkan disebelah kanan kertas dilanjutkan dengan komponen-komponen selanjutnya yakni samping alas 1, samping alas 2, cover kotak, dan seterusnya. Disebelah kiri simbol terdapat waktu pengerjaan, dalam hal ini satuan waktu yang dipakai adalah detik.

Berikut ini adalah penjelasan singkat peta proses operasi pembuatan kotak kado dimulai dari pembuatan alas kotak kado.

Operasi 1 : Bahan diukur menggunakan penggaris sesuai dengan ketentuan.

Operasi 2 : Bahan dipotong menggunakan mesin potong sesuai ukuran yang telah ditentukan.

Operasi selanjutnya adalah untuk komponen kedua, yaitu samping alas 1.

Operasi 3 : Bahan diukur menggunakan penggaris sesuai dengan ketentuan.

Operasi 4 : Bahan dipotong menggunakan mesin potong sesuai ukuran yang telah ditentukan.

Operasi selanjutnya adalah perakitan antara komponen pertama dengan kedua.

Operasi 5 : Perakitan antara komponen alas dengan samping alas 1.

Pemeriksaan 1 : Bahan tersebut diperiksa apakah hasil rakitannya sudah baik.

Operasi selanjutnya adalah untuk komponen ketiga, yaitu samping alas 2.

Operasi 6 : Bahan diukur menggunakan penggaris sesuai dengan ketentuan.

Operasi 7 : Bahan dipotong menggunakan mesin potong sesuai ukuran yang telah ditentukan.

Operasi 8 : Operasi perakitan dengan komponen ketiga (samping alas 2).

Pemeriksaan 2 : Bahan tersebut diperiksa apakah hasil rakitannya sudah baik.

Operasi selanjutnya adalah untuk komponen keempat, yaitu cover kotak.

Operasi 9 : Bahan diukur menggunakan meteran sesuai dengan ketentuan.

Operasi 10 : Bahan dipotong menggunakan mesin potong sesuai ukuran yang telah ditentukan.

Operasi 11 : Operasi perakitan dengan komponen keempat (cover kotak).

Pemeriksaan 3 : Bahan tersebut diperiksa apakah hasil rakitannya sudah baik.

Operasi dan pemeriksaan selanjutnya adalah untuk bagian tutup, dan kemudian hasil rakitan bagian tutup dan bagian alas digabungkan dan disimpan.

4.2.2 Analisa Peta Aliran Proses

Peta aliran proses menjelaskan langkah-langkah yang dialami oleh setiap komponen dari mulai bahan baku. Langkah-langkah tersebut dijelaskan secara terperinci sampai pada kegiatan transportasi, menunggu ataupun penyimpanan. Waktu delay (menunggu) komponen alas untuk dirakit dengan komponen lainnya tidak dicantumkan, karena waktu delay komponen tersebut sama dengan waktu pengerjaan satu komponen lainnya. Untuk menghilangkan waktu delay tersebut maka seharusnya ada pembagian kerja yang jelas.

4.2.3 Analisa Diagram Aliran

Diagram alir menggambarkan arah aliran setiap komponen, yaitu tata letak alat-alat atau ruangan yang digunakan berdasarkan urutan pekerjaan. Berikut ini merupakan proses yang dialami oleh kesembilan komponen yang digambarkan melalui diagram aliran.

Bahan berupa hardboard serta kertas kado yang disimpan di gudang bahan baku, dipindahkan (ditransportasikan) ke ruang pengukuran. Bahan diukur di ruang pengukuran sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Setelah itu, bahan dipindahkan ke ruang pemotongan untuk dipotong sesuai dengan jumlahnya. Bahan yang telah dipotong menggunakan mesin potong, kemudian dipindahkan ke ruang perakitan untuk dirakait dengan komponen lainnya. Pemeriksaan juga dilakukan di ruangan ini. Komponen-komponen yang telah dirakit dan menjadi dua bagian utama kotak kado (alas dan atas) disimpan di dalam ruang bahan jadi. Tata letak ruangan disini masih kurang tepat, seharusnya ruangan-ruangan tersebut berada dalam satu garis lurus, agar perjalanan komponen tidak terlihat bolak-balik.

4.2.4 Analisa Proses Kelompok Kerja

Peta proses kelompok kerja merupakan peta yang menunjukkan beberapa aktivitas dari sekelompok orang yang bekerja berrsama-sama dalam suatu proses kerja. Peta proses kelompok kerja tidak dibuat di dalam jurnal ini, karena dalam pembuatan produk (kotak kado) tidak adanya pembagian kerja yang jelas.

4.2.5 Analisa Peta Pekerja dan Mesin

Peta pekerja dan mesin menjelaskan tentang pekerjaan operator dan mesin yang sedang digunakan dengan perbandingan waktu yang seimbang. Mesin yang digunakan dalam pembuatan kotak kado tidak ada yang dijalankan secara otomatis, semuanya membutuhkan kendali dari pekerja. Pada peta pekerja dan mesin tersebut tidak terdapat waktu menganggur yang dialami oleh pekerja, sehingga dikatakan bahwa pekerja bekerja dengan persentase 100%. Presentase penggunaan untuk mesin potong pada pembuatan alas adalah sebesar 42%, pada pembuatan samping alas 1 sebesar 41.90%, pada pembuatan samping alas 2 sebesar 55.93%, pada pembuatan cover kotak sebesar 14.81%, pada pembuatan atas adalah sebesar 56.54%, pada pembuatan samping atas 1 sebesar 73.08%, pada pembuatan samping atas 2 sebesar 70.55%, pada pembuatan cover tutup 1 sebesar 6.90%, dan pada pembuatan cover tutup 2 sebesar 40.30%. Dalam hal ini berarti mesin atau alat tidak dapat bekerja sendiri tanpa operator atau pekerja.

4.2.6 Analisa Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri

Berdasarkan peta tangan kiri dan tangan kanan dari pembuatan 9 komponen kotak kado, terlihat bahwa tangan kiri memiliki frekuensi menganggur lebih banyak. Jadi, dapat dikatakan bahwa gerakan kedua tangan tersebut belum seimbang. Untuk menyeimbangkan gerakan tangan kanan dan kiri, seharusnya pekerjaan yang dilakukan dengan tangan kanan diimbangi dengan tangan kiri atau dapat dikatakan membagi rata pekerjaan antara tangan kiri dan kanan.

5. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan modul ini serta saran yang bisa diberikan adalah sebagai berikut.

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa didapatkan yaitu jumlah komponen dalam proses pembuatan suatu kotak kado adalah 9 buah; waktu total pembuatan satu kotak kado adalah 7811 detik; pembuatannya mengalami 3 proses utama yaitu pengukuran, pemotongan, serta perakitan; penggunaan mesin harus dibawah kendali operator karena mesin tidak dapat bekerja sendiri.

5.2. Saran

Saran yang bisa diberikan untuk perbaikan ke depan yaitu dalam pembuatan peta-peta kerja, urutan proses dan waktunya harus diketahui dengan benar agar tidak ada kesalahan dalam pembuatan peta.

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] Sutalaksana, Iftikar Z. Teknik Tata Cara Sistem Kerja. Bandung : Institut Teknologi Bandung. 2006.

[2] Sutalaksana, Iftikar Z. Teknik Tata Cara Sistem Kerja. Bandung : Institut Teknologi Bandung. 1979.

[3] Wignjosoebroto, Sritomo. Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja. Surabaya : Guna Widya. 1992.

kaRya moTor oKe 2

oke bogel bngt

oke gtuh loh

belajarlah yang baik