ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (ARC)
Dalam industri pada umumnya terdapat sejumlah kegiatan atau
aktivitas yang menunjang jalannya suatu industri. Setiap kegiatan atau
aktivitas tersebut saling berhubungan (berinteraksi) antara satu dengan
lainnya, dan yang paling penting diketahui bahwa setiap kegiatan tersebut
membutuhkan tempat untuk melaksanakannya. Aktifitas atau kegiatan tersebut
diatas dapat berupa aktivitas produksi, administrasi, assembling, inventory,
dll.
Sebagaimana diketahui diatas bahwa setiap kegiatan atau
aktifitas tersebut saling berhubungan antara satu dengan lainnya ditinjau dari
beberapa kriteria, maka dalam perencanaan tata letak pabrik harus dilakukan
penganalisaan yang optimal.
Teknik yang digunakan sebagai alat untuk menganalisa
hubungan antar aktifitas yang ada adalah Activity Relationship Chart.
ARC
Activity Relationship Chart atau Peta Hubungan Kerja
kegiatan adalah aktifitas atau kegiatan antara masing-masing bagian yang
menggambarkan penting tidaknya kedekatan ruangan. Dalam suatu organisasi pabrik
harus ada hubungan yang terikat antara suatu kegiatan dengan kegiatan lainnya yang
dianggap penting dan selalu berdekatan demi kelancaran aktifitasnya. Oleh
karena itu dibuatlah suatu peta hubungan aktifitas, dimana akan dapat diketahui
bagaimana hunbungan yang terjadi dan harus dipenuhi sesuai dengan tugas-tugas
dan hubungan yang mendukung.
TUJUAN
Secara umum Peta Hubungan Kegiatan dapat didefinisikan
sebagai berikut, yaitu teknik ideal untuk merencanakan keterakitan antara
setiap kelompok kegiatan yang saling berkaitan. ARC ini akan berhubungan dengan
struktur organisasi dan tabel-tabel perjitungan Luas Lantai.
Tujuan utama ARC adalah agar dapat diketahui hubungan
kedekatan dari setiap kelompok kegiatan dalam hal ini organisasi pabrik.
FUNGSI ARC
Fungsi ARC dan kegunaannya adalah :
- Penyusunan urutan dari pusat kerja atau departemen dalam suatu kantor.
- Lokasi kegiatan dalam suatu usaha pelaa\yanan.
- Lokasi Pusat kerja dalam operasi perawatan atau dalam perbaikan
- Menunjukan hubungan suatu kegiatan yang lainnya, serta alasannya.
- Memeperoleh suatu landasan bagi penyusunan daerah selanjunya
AREA ALOCATION DIAGRAM (AAD)
Area Alocation Diagram merupakan lanjutan dari ARC. Dimana
dalam ARC telah diketahui kesimpulan tingkat kepentingan antar aktivitas dengan
demikian berarti bahwa ada sebagian aktivitas harus dekat dengan aktivitas yang
lainnya dan ada juga sebaliknya. Atau dapat dikatakan bahwa hubungan antar
aktivitas mempengaruhi tingkat kedekatan antar tata letak aktivitas tersebut.
Kedekatan tata letak aktivitas tersebut ditentukan dalam bentuk Area
Alocation Diagram. Adapun dasar pertimbangan dalam prosedur pengaloaksian
area ini adalah sebagai berikut :
- Aliran produksi, material, peralatan
- ARC, informasi aliran, aliran personil, hubungan fisikal
- Tempat yang dibutuhkan
- ARD
AAD ini merupakan lanjutan penganalisaan tata letak setelah
ARC, maka sesuai dengan persoalan ARC diatas maka dapat dibuat AAD-nya.
AAD merupakan Template secara global informasi yang dapat
dilihat hanya pemanfaatan area saja, sedangkan gambar visualisasi secara
lengkap dapat dilihat pada template yang merupakan hasil akhir dari
penganalisaan dan perencanaan tata letak pabrik.
tujuan dari AAD adalah untuk merancang penyusunan unit-unit
ruangan yang diperlukan setiap kegiatan kerja secara menyeluruh dengan cara
seefisien mungkin
Gambar contoh AAD :
TEMPLATE
Template merupakan suatu gambaran yang telah jelas dari tata
letak pabrik yang akan dibuat dan merupakan gambaran detail dari AAD yang telah
dibuat.
Informasi yang dapat dilihat pada Template :
- Tata letak kantor dan peralatannya
- Tata letak pelayanan yang ada di pabrik, misalnya jalan, kantin, sarana olah raga, dan lain-lain.
- Tata letak bagian produksi, misalnya receiving, pabrikasi, assembling, shipping.
- Aliran setiap material, mulai dari receiving sampai dengan shipping
TEMPALTE
Template merupakan suatu gambaran yang lebih jelas dari tata letak pabrik yang akan dibuat dan merupakan gambaran detail dari Area Allocation Diagram (AAD)yang telah dibuat. Informasi yang dapat dilihat pada templateadalah sebagai berikut
1. Tata letak kantor dan peralatannya.
Template merupakan suatu gambaran yang lebih jelas dari tata letak pabrik yang akan dibuat dan merupakan gambaran detail dari Area Allocation Diagram (AAD)yang telah dibuat. Informasi yang dapat dilihat pada templateadalah sebagai berikut
1. Tata letak kantor dan peralatannya.
2. Tata letak pelayanan yang ada di pabrik, seperti:
a. Mushola
b. Jalan
c.Tempat
parkir kendaraan bermotor
d. Gudang
e. Pelayanan
kesehatan
3. Tata letak bagian produksi, misalnya:
· Receiving
· Pabrikasi
· Assembling
· Shipping
4. Aliran setiap material, mulai dari receiving hingga shipping.
5. Distribusi material terhadap setiap mesin sesuai dengan jumlah mesin
yang
dibutuhkan.
Ada beberapa bentuk pola aliran yang terdapat pada tata
letak fasilitas suatu pabrik, yang sangat bergantung dari macam
produk yang dihasilkannya. Beberapa bentuk pola aliran tersebut adalah:
1. Bentuk garis lurus, digunakan untuk produksi yang pendek proses produksinya dan relatif sederhana.
2. Bentuk tak tentu (odd-angel), dimana ruangan sangat terbatas, atau tataletak mesin yang memerlukan pendekatan dengan mesin lainnya yang tak tentu.
3. Bentuk huruf “U” , digunakan bila produk yang dibuat mulai dari bahan bakuhingga barang jadi dalam satu ruangan dengan pintu masuk dan keluar dari arah yang sama.
4. Bentuk lingkaran, dipakai bila produk harus kembali ke tempat awal proses atau pemakaian proses yang berulang.
5. Bentuk zig-zag, dipakai bila dengan garis lurus ternyata menjadi sangat panjangsedangkan tempat yang dimiliki tidak memungkinkan.
1. Bentuk garis lurus, digunakan untuk produksi yang pendek proses produksinya dan relatif sederhana.
2. Bentuk tak tentu (odd-angel), dimana ruangan sangat terbatas, atau tataletak mesin yang memerlukan pendekatan dengan mesin lainnya yang tak tentu.
3. Bentuk huruf “U” , digunakan bila produk yang dibuat mulai dari bahan bakuhingga barang jadi dalam satu ruangan dengan pintu masuk dan keluar dari arah yang sama.
4. Bentuk lingkaran, dipakai bila produk harus kembali ke tempat awal proses atau pemakaian proses yang berulang.
5. Bentuk zig-zag, dipakai bila dengan garis lurus ternyata menjadi sangat panjangsedangkan tempat yang dimiliki tidak memungkinkan.
Apabila luas tanah yang ada atau
tersedia dibatasi atau terbatas makasebagai pemecahan masalah tersebut adalah dengan
mengefisiensikan luastanah yang tersedia untuk pemanfaatan
penempatan fasilitas, produksi dan perkantoran.
Adanya pemisahan lantai antara bagian perkantoran dan
produksi merupakan jalan keluar yang terbaik, yaitu dengan mengikuti
syarat-syarat sebagai berikut:
1. Untuk template dengan satu lantai (single Floor) Untuk penempatan tataletak antara bagian produksi, pelayanan (service) dan perkantoranditempatkan dalam satu lantai jika luas lahan yang tersedia masih mencukupi dan memungkinkan.
2. Untuk template dengan dua lantai atau lebih (Multi Floor) Penempatan tataletak fasilitas antara bagian produksi, pelayanan (service) dan perkantoranmengalami pemisahan tata letak. Biasanya untuk bagian produksi ditempatkan pada bagian pertama agar memudahkan handling dan material maupun loading dari container ke receiving dan dari shipping ke container. Template jenis ini adalah sebagai solusi jika luas tanah yang tersedia tidakmencukupi
1. Untuk template dengan satu lantai (single Floor) Untuk penempatan tataletak antara bagian produksi, pelayanan (service) dan perkantoranditempatkan dalam satu lantai jika luas lahan yang tersedia masih mencukupi dan memungkinkan.
2. Untuk template dengan dua lantai atau lebih (Multi Floor) Penempatan tataletak fasilitas antara bagian produksi, pelayanan (service) dan perkantoranmengalami pemisahan tata letak. Biasanya untuk bagian produksi ditempatkan pada bagian pertama agar memudahkan handling dan material maupun loading dari container ke receiving dan dari shipping ke container. Template jenis ini adalah sebagai solusi jika luas tanah yang tersedia tidakmencukupi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar