Menurut Sritomo (1989), salah satu bidang keilmuan ergonomis adalah istilah anthropometri yang berasal dari “Anthro” yang berarti ukuran dan ”Metri” adalah dimensi. Secara definitif anthropometri dinyatakan sebagai satu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Manusia pada dasarnya memiliki bentuk, ukuran (tinggi, lebar, dsb) berat dan lain-lain yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Sedangkan menurut Nurmianto (1991) anthropometri adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia, ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Anthropometri secara lebih luas digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam proses perencanaan produk maupun sistem kerja yang memerlukan interaksi manusia. Data anthropometri akan diaplikasikan secara lebih luas antara lain dalam hal .
- Perancangan areal kerja (work station, interior mobil).
- Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment dan perkakas (tools).
- Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi, meja dan komputer.
- Perancangan lingkungan kerja fisik
Pembagian Anthropometri
Menurut Sutalaksana, (2006) Anthropometri dibagi menjadi dua bagian antara lain .
- Anthropometri statis yaitu pengukuran dilakukan pada saat tubuh dalam keadaan diam.
- Anthropometri dinamis yaitu dimana dimensi tubuh yang diukur dalam berbagai posisi tubuh yang sedang bergerak.
1. Jenis kelamin
Secara distribusi statistik ada perbedaan yang signifikan antara dimensi tubuh pria dan wanita. Kebanyakan dimensi pria dan wanita ada perbedaan yang signifikan diantara mean (rata-rata) dan nilai perbedaan yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Pria dianggap lebih panjang dimensi segmen badannya daripada wanita. Oleh karenanya data anthropometri untuk kedua jenis kelamin tersebut selalu disajikan secara terpisah.
2. Suku bangsa
Variasi di antara beberapa kelompok suku bangsa telah menjadi hal yang tidak kalah penting terutama karena meningkatnya jumlah angka migrasi dari satu negara ke negara lain.
3. Usia
Digolongkan atas beberapa kelompok diantaranya.
a. Balita
b. Anak-anak
c. Remaja
d. Dewasa
e. Lanjut usia
4. Jenis pekerjaan atau latihan
Beberapa jenis pekerjaan tertentu menuntut adanya persyaratan dalam seleksi karyawan/stafnya.
5. Pakaian
Hal ini merupakan sumber validitas yang disebabkan oleh bervariasinya iklim/musim yang berbeda dari satu tempat ke tempat yang lainnya terutama untuk daerah yang memiliki empat musim.
6. Faktor kehamilan pada wanita
Faktor ini sudah jelas akan mempunyai pengaruh perbedaan yang berarati apabila dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil.
7. Cacat tubuh secara fisik
Masalah yang sering timbul diantaranya keterbatasan jarak jangkauan, dibutuhkan ruang kaki untuk desain meja kerja, lorong/jalur khusus untuk kursi roda, ruang khusus di dalam lavatory ini, jalur khusus untuk keluar masuk perkantoran, kampus, hotel dan super market.
Untuk mengukur data Anthropometri dinamis terdapat tiga kelas pengukuran yaitu sebagai berikut:
1. Pengukuran tingkat keterampilan sebagai pendekatan untuk mengerti keadaan mekanis dari suatu aktivitas, contohnya mempelajari performansi kerja.
2. Pengukuran jangkaun ruang yang dibutuhkan saat bekerja.
3. Pengukuran variabilitas kerja.
Dalam menentukan suatu rancangan produk dapat dilakukan langkah-langkah pendekatan penggunaan data Anthropometri, yaitu sebagai berikut :
a. Memilih standar deviasi yang sesuai dengan peracangan yang telah ditentukan.
b. Mencari data pada rata-rata dan distribusi dari dimensi yang digunakan sesuai dengan populasi yang diukur.
c. Memilih nilai persentil yang sesuai sebagai dasar perancangan.
d. Memilih jenis kelamin yang sesuai.
Dari definisi tersebut terdapat tiga hal yang harus di perhatikan dalam perancangan antara lain .
1. Aktivitas untuk maksud tertentu.
2. Sasaran pada pemenuhan kebutuhan manusia.
3. Berdasarkan pada pertimbangan teknologi.
Dalam membuat suatu rancangan produk atau alat perlu mengetahui karakteristik perancangan dan perancangnya. Beberapa karakteristik perancangan adalah sebagai berikut.
1. Berorientasi pada tujuan
2. Variform yaitu suatu anggapan bahwa terdapat sekumpulan solusi yang mungkin tidak terbatas, tetapi harus dapat memilih salah satu ide yang akan diambil.
3. Pembatas yaitu membatasi solusi pemecahan antara lain .
a. hukum alam, seperti ilmu fisika, ilmu kimia dan lain-lain.
b. ekonomis, pembiayaan atau ongkos dalam merealisir rancangan yang telah dibuat.
c. pertimbangan manusia, sifat, keterbatasan dan kemampuan manusia dalam merancang dan memakainya.
d. faktor-faktor legalisasi,mulai dari model, bentuk sampai dengan hak cipta.
e. fasilitas produksi, sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menciptkan suatu produk.
f. evolutif, berkembang terus mengikuti perkembangan zaman.
Sedangkan karakteristik perancang merupakan karakterisitik yang harus dimiliki oleh seorang perancang antara lain .
a. Mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasikan masalah.
b. Memiliki imajinasi untuk meramalkan masalah yang mungkin akan timbul.
c. Berdaya cipta.
d. Mempunyai keahlian dibidang matematika, fisika, kimia tergantung dari jenis rancangan yang dibuat.
e. Dapat mengambil keputusan yang terbaik berdasarkan analisa dan prosedur yang benar.
f. Terbuka terhadap kritik dan saran yang diberikan oleh orang lain.
Prosedur perancangan yang merupakan tahapan umum teknik perancangan dikenal dengan sebutan NIDA, yang merupakan kepanjangan dari need, idea, decision, and action. Artinya tahap pertama seorang perancang menetapkan dan mengidentifikasikan kebutuhan (need), sehubungan dengan alat atau produk yang harus dirancang.
Kemudian dilanjutkan dengan pengembangan ide-ide (idea) yang melahirkan berbagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan tadi. Dilakukan suatu penilaian dan penganalisaan terhadap berbagai alternatif yang ada, sehingga perancang dapat memutuskan (decision) suatu alternatif terbaik.
Hasil rancangan yang dibuat dituntut dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pemakai. Oleh karena itu rancangan yang akan dibuat harus memperhatikan faktor manusia sebagai pemakai. Faktor manusia ini diantaranya dipelajari dalam ergonomi (Anthropometri).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu rancangan selain faktor manusia antara lain .
1. Analisa teknik yaitu berhubungan ketahanan, kekerasan, dan sebagainya.
2. Analisa ekonomi yaitu berhubungan dengan perbandingan biaya yang harus dikeluarkan dan manfaat yang akan diperoleh.
3. Analisa legalisasi yaitu berhubungan dengan segi hukum atau tatanan hukum yang berlaku dari hak cipta.
4. Analisa pemasaran yaitu berhubungan dengan jalur distribusi produk/hasil rancangan sehingga dapat sampai kepada konsumen atau pemakai.
5. Analisa nilai yaitu suatu prosedur yang mengidentifikasikan ongkos-ongkos yang tidak ada gunanya. Analisa nilai dibagi menjadi empat, diantarnya adalah sebagai berikut.
a. uses value yaitu berhubungan dengan nilai kegunaan
b. esteem value yaitu berhubungan dengan nilai estetika atau keindahan
c. cost value yaitu berhubungan dengan pembiayaan
d. exchange value yaitu berhubungan dengan kemampuan tukar, terdapat tiga tipe perancangan antara lain .
1. Perancangan untuk pemakaian nilai ekstrim yaitu data dengan persentil ekstrim minimum 5 % dan ekstrim maksimum 95 %.
2. Perancangan pemakaian nilai rata-rata yaitu data dengan persentil 50 %.
3. Perancangan untuk pemakaian yang dapat disesuaikan (adjustable).
1. Aktivitas untuk maksud tertentu.
2. Sasaran pada pemenuhan kebutuhan manusia.
3. Berdasarkan pada pertimbangan teknologi.
Dalam membuat suatu rancangan produk atau alat perlu mengetahui karakteristik perancangan dan perancangnya. Beberapa karakteristik perancangan adalah sebagai berikut.
1. Berorientasi pada tujuan
2. Variform yaitu suatu anggapan bahwa terdapat sekumpulan solusi yang mungkin tidak terbatas, tetapi harus dapat memilih salah satu ide yang akan diambil.
3. Pembatas yaitu membatasi solusi pemecahan antara lain .
a. hukum alam, seperti ilmu fisika, ilmu kimia dan lain-lain.
b. ekonomis, pembiayaan atau ongkos dalam merealisir rancangan yang telah dibuat.
c. pertimbangan manusia, sifat, keterbatasan dan kemampuan manusia dalam merancang dan memakainya.
d. faktor-faktor legalisasi,mulai dari model, bentuk sampai dengan hak cipta.
e. fasilitas produksi, sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menciptkan suatu produk.
f. evolutif, berkembang terus mengikuti perkembangan zaman.
Sedangkan karakteristik perancang merupakan karakterisitik yang harus dimiliki oleh seorang perancang antara lain .
a. Mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasikan masalah.
b. Memiliki imajinasi untuk meramalkan masalah yang mungkin akan timbul.
c. Berdaya cipta.
d. Mempunyai keahlian dibidang matematika, fisika, kimia tergantung dari jenis rancangan yang dibuat.
e. Dapat mengambil keputusan yang terbaik berdasarkan analisa dan prosedur yang benar.
f. Terbuka terhadap kritik dan saran yang diberikan oleh orang lain.
Prosedur perancangan yang merupakan tahapan umum teknik perancangan dikenal dengan sebutan NIDA, yang merupakan kepanjangan dari need, idea, decision, and action. Artinya tahap pertama seorang perancang menetapkan dan mengidentifikasikan kebutuhan (need), sehubungan dengan alat atau produk yang harus dirancang.
Kemudian dilanjutkan dengan pengembangan ide-ide (idea) yang melahirkan berbagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan tadi. Dilakukan suatu penilaian dan penganalisaan terhadap berbagai alternatif yang ada, sehingga perancang dapat memutuskan (decision) suatu alternatif terbaik.
Hasil rancangan yang dibuat dituntut dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pemakai. Oleh karena itu rancangan yang akan dibuat harus memperhatikan faktor manusia sebagai pemakai. Faktor manusia ini diantaranya dipelajari dalam ergonomi (Anthropometri).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu rancangan selain faktor manusia antara lain .
1. Analisa teknik yaitu berhubungan ketahanan, kekerasan, dan sebagainya.
2. Analisa ekonomi yaitu berhubungan dengan perbandingan biaya yang harus dikeluarkan dan manfaat yang akan diperoleh.
3. Analisa legalisasi yaitu berhubungan dengan segi hukum atau tatanan hukum yang berlaku dari hak cipta.
4. Analisa pemasaran yaitu berhubungan dengan jalur distribusi produk/hasil rancangan sehingga dapat sampai kepada konsumen atau pemakai.
5. Analisa nilai yaitu suatu prosedur yang mengidentifikasikan ongkos-ongkos yang tidak ada gunanya. Analisa nilai dibagi menjadi empat, diantarnya adalah sebagai berikut.
a. uses value yaitu berhubungan dengan nilai kegunaan
b. esteem value yaitu berhubungan dengan nilai estetika atau keindahan
c. cost value yaitu berhubungan dengan pembiayaan
d. exchange value yaitu berhubungan dengan kemampuan tukar, terdapat tiga tipe perancangan antara lain .
1. Perancangan untuk pemakaian nilai ekstrim yaitu data dengan persentil ekstrim minimum 5 % dan ekstrim maksimum 95 %.
2. Perancangan pemakaian nilai rata-rata yaitu data dengan persentil 50 %.
3. Perancangan untuk pemakaian yang dapat disesuaikan (adjustable).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar