BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Alat pengunci (sekrup, baud, dan keling) memegang peranan yang
penting dalam pekerjaan bengkel. Praktikum yang dilakukan yakni
memahami cara kerja mur dan baut serta cara membuat mur dan baut
tersebut. Baut dan mur merupakan alat pengikat yang sangat penting. Baut
dan mur sangat sering dijumpai dalam menyusun sebuah komponen mesin.
Pada industri pesawat B 747 digunakan sebanyak 2,5 juta alat pengunci
berbagai jenis antara lain: 70 000 buah pengunci titanium, 400 000 buah
pengunci presisi.
Pembuatan mur dan baut membutuhkan ketelitian. Membubut besi
poros yang nantinya akan diperkecil diameternya, mendapatkan center yang
tepat untuk membubut besi poros, mengikir besi poros tersebut untuk
mendapatkan bentuk segi enam, mendapatkan center besi poros yang sudah
berbentuk segi enam untuk dibor.
memmbuat mur dan baut, walaupun ada hasil mur dan baut yang kurang
memuaskan, setidaknya mahasiswa sudah mengetahui proses pembuatan mur
dan baut. Tentu saja lebih harga ini lebih mahal karena membuat mur dan
baut tersebut dengan cara manual.
I.2. Tujuan
1. Memahami prinsip kerja dan cara menggunakan gergaji, kikir, bor, tap
dan snai
2. Mampu menggergaji dengan baik dan benar
3. Mampu mengikir dengan baik dan benar
4. Mampu mengebor dengan baik dan benar
5. Mampu mengetap dengan baik dan benar
6. Mampu menyenai dengan baik dan benar
7. Mampu membuat mur dan buat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Baut dan mur merupakan alat pengikat yang sangat penting. Untuk
mencegah kecelakaan, atau kerusakan pada mesin, pemilihan baut dan mur
sebagai alat pengikat harus dilakukan dengan seksama untuk mendapatkan
ukuran yang sesuai. Untuk menentukan ukuran mur dan baut, berbagai faktor
harus diperhatikan seperti gaya yang bekerja pada baut, syarat kerja, kekuatan
bahan, kelas ketelitian, dll
II.1. Baut
Baut digolongkan menurut bentuk kepalanya, yaitu segi enam, soket
segi enam, dan kepala persegi. Baut dan mur dapat dibagi sebagai berikut:
Baut untuk penjepit :
· Baut tembus, untuk menjepit dua bagian melalui lubang tembus, dimana
jepitan diketatkan dengan sebuah mur
· Baut tap, untuk menjepit dua bagian, dimana jepitan diketatkan dengan ulir
yang ditapkan pada salah satu bagian
· Baut tanam, merupakan baut tanpa kepala dan diberi ulir pada kedua
ujungnya. Untuk dapat menjepit dua bagian, baut ditanam pada salah satu
bagian yang mempunyai lubang berulir, dan jepitan diketatkan dengan
sebuah mur.
Baut untuk pemakaian khusus :
· Baut pondasi, untuk memasang mesin atau bangunan pada pondasinya.
Baut ini ditanam pada pondasi beton, dan jepitan pada bagian mesin atau
bangunan diketatkan dengan mur.
· Baut penahan, untuk menahan dua bagian dalam jarak yang tetap
· Baut mata atau baut kait, dipasang pada badan mesin sebagai kaitan untuk
alat pengangkat
· Baut T, untuk mengikat benda kerja atau alat pada meja atau dasar yang
mempunyai alur T, sehingga letaknya dapat diatur.
· Baut kereta, banyak dipakai pada badan kendaraan. Bagian persegi
dibawah kepala dimasukkan ke dalam lubang persegi yang pas sehingga
baut tidak ikut berputar pada waktu mur diketatkan atau dilepaskan
II.2. Mur
Pada umumnya mur mempunyai bentuk segi enam. Tetapi untuk
pemakaian khusus dapat dipakai mur dengan bentuk yang bermacam-macam,
seperti mur bulat, mur flens, mur mahkota, dan mur kuping.
Dalam membuat mur dan baut, pekerjaan seperti: menggergaji,
menggunting, memotong, dan mengikir tidak bisa terlepas dari peralatan kerja
tangan. Peralatan kerja tangan ini bekerja sangat efisien dan ekonomis.
Keahlian dalam menggunakan peralatan kerja tangan ini sangat diperlukan
agar dalam melakukan suatu pekerjaan tidak mengalami kendala atau
hambatan yang bisa mengganggu kelancaran suatu perkerjaan.
II.3. Kikir
Ketajaman kikir dilihat dari bagian menyilang, ketajaman yang tersedia,
dan biasanya kikir yang digunakan oleh teknisi adalah berbentuk pipih,
setengah lingkaran, bulat, segitiga, bujur sangkar, tiang, mill dan Swiss
pattern. Kikir digunakan untuk meratakan dan menghaluskan permukaan
benda kerja serta menghilangkan sejumlah kecil material pada saat finishing.
Ketajaman kikir dilihat dari bagian menyilang, ketajaman yang tersedia, dan
biasanya kikir yang digunakan oleh teknisi adalah berbentuk pipih, setengah
lingkaran, bulat, segitiga, bujur sangkar.
Fungsi kikir adalah sebagai berikut :
· Untuk menghilangkan bekas tanda pola dan bekas jepitan ragum
pada permukaan benda kerja
· Membuat bentuk benda kerja sesuai pola yang dirancang
· Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja
· Kikir dibedakan berdasarkan bentuk, panjang, dan kasar halusnya
mata kikir.
Adapun bagian-bagian pada kikir adalah:
1. Ujung gagang kikir (Tang)
2. Bagian pangkal yang tidak bergigi (Heel)
3. Panjang kikir (Length)
4. Bagian permukaan yang kasar, penuh dengan gigi (Face)
5. Bagian sudut kikir (Edge)
6. Bagian ujung yang lain (Point)
Bentuk gigi pada kikir
1. Single cut files
· Kikir dengan baris tunggal gigi yang tersusun sejajar pada bagian
· permukaan kikir, dengan membentuk sudut antara 65 – 85
· Untuk membentuk permukaan yang halus dan keras
1. Double cut files
· Kikir memiliki dua baris gigi yang saling berpotongan dan
membentuk ratusan gigi pengikis tajam yang dapat mengikis
dengan cepat dan juga mudah dalam pembersihan sebuk yang
menempel.
Bagian-bagian yang terdapat pada kikir :
1. Ujung gagang kikir (tang)
2. Bagian pangkal yang tidak bergigi
3. Panjang kikir
4. Bagian yang kasar, penuh dengan gigi
5. Bagian sudut kikir (edge)
6. Bagian ujung yang lain (point)
Cara merawat kikir :
· Jangan terlalu kuat mengikir dengan kikir baru akan merusak gigi
· pada sisi pemotongan
· Gunakan kertas ampelas (File card) untuk menjaga kebersihan alur
· pada permukaan kikir
· Jangan memakai kikir sebagai alat pemukul (bisa terserpih)
· Jangan dipukulkan pada ragum untuk membersihkannya
· Jangan menyimpan kikir saling bergesekan
Hal-hal yang diperlukan dalam penggunaan kikir :
1. Agar diperoleh permukaan yang rata (cros-filling) kondisi lengan
2. kanan dan kiri pada satu bidang datar
3. Jangan menggunakan kikir tanpa dipasang tangkai pemegang
4. Pengikisan kikir terjadi ayunan ke depan (sebaliknya) akan membuat
5. kikir menjadi tumpul
6. Yakinkan bahwa tangkai pemegang terpasang kuat
7. Jepitlah benda kerja didalam ragum
8. Jangan memegang benda kikir pada permukaannya. Jika terkena
9. stenpet/oli maka serpihan bahan akan menempel pada alur
10. Jika terjadi penyumbatan pada alur maka hendaknya segera
11. dibersihkan
II.4. Mesin Bor
Mesin bor tangan dan mesin bor duduk berfungsi sebagai alat untuk
membuat lubang sesuai dengan mata bor yang digunakan. Pada dasarnya
mata bor terdiri dari 2 gerakan untuk melubangi, yaitu gerakan rotasi atau
putaran dan gerakan ingsutan yang lurus ke bawah, Suatu mesin bor biasanya
dilengkapi dengan sebuah kunci berbentuk Gear untuk membuka dan
mengencangkan posisi mata bor pada mesin.
Bagian-bagian pada mesin bor duduk:
1. Pelat kaki
2. Kolom untuk mengatur ketinggian mesin bor
3. Puli pengatur kecepatan putar mesin bor
4. Poros sebagai tempat untuk mata bor
5. Ingsutan sebagai tuas untuk menekan mata bor pada benda
6. Meja rentang yang dilengkapi dengan ragum
II.5. Bor tangan
Suatu pekerjaan mekanis untuk membuat lubang pada benda kerja
sesuai dengan mata bor yang digunakan. Pada dasarnya pengerjaan mengebor
dengan menggunakan mata bor terdiri dari dua gerakan untuk melubangi
benda kerja, yaitu gerakan rotasi atau putaran dan gerakan ingsutan yang
lurus dan mendorong menembus benda kerja. Untuk mengebor lubang-lubang
yang selalu dipakai bor spiral. Melelui alur-alur yang dapat menyalurkan
serupih-serupihnya, dapat juga dimasukkan bahan pelumas atau bahan
pendingin sehingga gesekan bor pada bagian yang sudah dibor berkurang, dan
suhu dari ujung bor tidak menjadi terlalu tinggi sehingga bor ini tetap keras.
Bagian-bagian dari mesin bor adalah:
1. Tombol
2. Tuas penekan
3. Tuas pengikat
4. Alas mesin bor
5. Meja mesin bor
6. Penjepit mata bor
7. Pengaman
8. Mur penyetel
II.6. Mesin bubut
Membubut adalah pekerjaan dimana benda kerja berbentuk silinder
diputar, kemudian pisau pemotong ditempelkan pada benda, pisau ini akan
memotong benda secara melingkar.
Benda kerja dipegang oleh cakram pemegang(chuck) pada poros berputar
Pisau pemotong dijepit pada suatu clamp yang dapat bergerak ke kiri-kanan,
dan ke depan-belakang dengan menggunakan handel pemutar
Untuk efisiensi proses dan kualitas hasil yang baik pada pekerjaan bubut,
perlu diperhatikan:
1. Kecepatan putaran benda kerja,
· Kecepatan putaran benda akan mempengaruhi waktu kerja,
menghaluskan permukaan benda, tetapi akan meningkatkan suhu pada
mata pisau, yang berakibat pada usia dan kekuatan pisau pemotong.
· Semakin tinggi putaran, semakin besar resiko
2. Kecepatan potong pisau,
· Kecepatan potong berpengaruh pada waktu pengerjaan. Semakin
cepat, waktu pengerjaan semakin singkat.
· Kecepatan potong berpengaruh pada kualitas permukaan benda kerja.
Semakin lambat, semakin halus permukaan hasil pada benda kerja.
3. Kedalaman potong pisau pada benda kerja.
· Kedalaman potong pisau pada benda kerja. Berpengaruh pada waktu
kerja dan kualitas hasil benda kerja.
· Semakin dalam, waktu kerja semakin singkat, suhu mata pisau semain
tinggi dan permukaan hasil kerja semakin kasar.
· Semakin dalam, suhu mata pisau makin tinggi, dan akan
memperpendek usia pisau pemotong.
II.7. Tap
Alat pengetap adalah alat yang berfungsi untuk membuat alur pada benda
hasil dari pengeboran atau membuat ilir sekrup dalam, dengan tangan dipakai
rap ulir sekrup. Pekerjaan ini disebut pengetapan ulir sekrup, karena adanya
alur-alur serupih, tap menjadi lemah maka pemotongan ulir sekrup tidak
dapat dikerjakan dalam satu kali, oleh karena itu sepasang tap terdiri dari 3
buah.
Tangkai tap berbentuk bujur sangkar, sehingga tap-tap dapat diputar
dengan besi punter, supaya sisi dari ulir sekrup pada baja dapat dipotong
licin. Selama pengetapan harus dipakai minyak potong. Logam-logam lainnya
biasanya dapat dipotong secara kering. Supaya serpihan-serpihan ini
terpotong-potong pendek, maka secara teratur tap harus diputar kembali
seperempat putaran. Untuk mengetap ulir sekrup yang baik, lubang-lubang
harus digerek lebih besar sedikit daripada diameter terasnya, karena bahan
tidak hanya dipotong tetapi mengalami juga deformasi.
II.8. Snai
Snai adalah alat yang berfungsi untuk membuat alur pada benda hasil
pengeboran atau membuat ulir sekrup luar.
II.9. Ragum
Ragum adalah alat yang berfungsi sebagai mtepat menahan, memegang,
menopang bahan yang akan dipotong, digerinda atau digergaji. Ragum dalam
hal pembuatan kotak paneldigunakan untuk menahan kemudian dikikir
sehingga plat tersebut halus.
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN
Ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan dalam membuat mur
dan baut ini. Tahapan ini terurut sedemikian rupa sehingga dapat
menghasilkan mur dan baut sesuai dengan yang diharapkan. Keterampilan
dalam penggunaan peralatan kerja tangan dan menggunakan mesin memang
dibutuhkan agar hasilnya dapat diperoleh secara maksimal.
Pembuatan Mur
Besi poros yang masih berbentuk lingkaran (seperti tabung)
dipotong sebanyak dua buah, untuk mendapatkan mur sebanyak dua buah.
Besi poros yang masih berbentuk seperti tabung tersebut dikikir dengan pola
berbentuk segi enam. Sehingga didapatkan dua buah besi yang berbentuk
segi enam.
Setelah selesai dikikir, sekarang beralih pada tahapan mengebor
untuk melubangi besi, dapatkan center dari besi yang berbentuk segi enam
tersebut untuk memudahkan dalam proses pengeboran. Mengeboran harus
dilakukan secara perlahan-lahan, dan mata bor yang menembus besi tersebut
harus disiram dengan air untuk mengurangi panas yang berlebihan agar
mata bor tidak patah akibat gesekan yang ditimbulkan antara mata bor dan
besi. Maka besi yang berbentuk segi enam tersebut akan berlubang dan
dibuat ulir di dalamnya.
Proses membuat ulir dalam dengan menggunakan tap. Mengetap
adalah suatu proses pembentukan ulir di dalam lubang yang dibor.
Gambar 1. Memilih Tap yang tepat
Peralatan yang dibutuhkan untuk mengetap ulir adalah :
1. Satu center punch
2. Satu mata bor 3 mm
3. Satu mata bor 10,2 mm
4. Satu tap-set 12 mm
5. Satu tangkai tap
6. Satu mistar baja atau siku
7. Satu ragum yang dilengkapi dengan rahang/penjepit lunak
8. Minyak pelumas untuk proses pengetapan
Langkah-langkah mengetap ulir 12 mm pada sepotong pelat baja lunak
dengan ketebalan 13 mm:
· Mengebor tembus pelat baja lunak dengan mata bor 10,2 mm.
· Menjepit pelat baja lunak pada ragum, posisi lubang menghadap ke
atas.
· Memilih tap tirus untuk mengawali penguliran.
· Mengencangkan/mengunci mata Tap pada tangkai tap.
· letakkan siku pada penjepit tap pada rahang tangkai.
· Putar tangkai yang bebas untuk mengunci tap.
· Gunakan pin untuk mengencangkan pengikatan tap
Gambar 2. Awal pengetapan
1. Memberikan sedikit pelumas pada tap.
2. Awal pengetapan
· memasukkan bagian tap yang tirus ke dalam lubang.
· mengatur posisi tap bagian atas sehingga tap benar-benar segaris
dengan garis tengah lubang.
· memberikan tekanan yang seragam pada saat tangkai tap diputar
searah putaran jarum jam.
1. Memeriksa kelurusan tap
· setelah dua atau tiga kali putaran, lepas tangkai tap dari tap.
· Menggunakan mistas baja atau siku, periksa kesikuan tap
terhadap permukaan benda kerja.
Gambar 3. Memeriksa kesikuan tap terhadap benda kerja
1. Memberikan sedikit pelumas pada ulir yang sedang dibuat.
2. Kalau ada kemiringan, perbaiki segera.
· memasang kembali tuas tap pada tap.
· memberikan sedikit tekanan sewaktu memutar tangkai tap.
· memeriksa kerlurusan tap setelah dua atau tiga kali putaran.
Meneruskan pengetapan ulir
Gambar 5: Meneruskan pengetapan
· bila telah diperoleh kelurusan tap terhadap benda kerja,
pertahankan tekan yang merata pada tangkai sewaktu diputar.
· memberikan sedikit pelumas setiap dua atau tiga kali putaran tap.
1. Mengatasi kesulitan pemutaran atau kebuntuan, putar tap berlawanan
arah dengan putaran jarum jam seperempat putaran.
Gambar 6. Membebaskan kemacetan pemutaran
Menyelesaikan pengetapan ulir pada benda kerja dengan tetap memberikan
pelumas secara teratur.
Catatan: Setelah pengetapan dengan tap yang tirus selesai, lanjutkan dengan
tap intermediate dan tap bottom.
Besi poros yang masih berbentuk tabung tersebut akan diperkecil
ukurannya dengan menggunakan mesin bubut.
Sebelum membubut tempatkan besi poros ke dalam chuck dan coba
hidupkan mesin bubutnya, jika centernya sudah didapat dengan indikasi
sewaktu mesin bubut berputar besi poros berputar dalam keadaan yang
kokoh. Gerakkan Cutting Depth secara perlahan-lahan untuk mengecilkan
diameter besi porosnya tersebut.
Jika diameter besi poros sudah diperkecil maka proses selanjutnya
yakni membuat ulir luar dengan menggunakan snai.
Menyenai adalah proses pembuatan ulir luar pada baut atau batang besi.
Peralatan yang diperlukan untuk membuat ulir luar pada sebatang baja lunak
diameter 12 mm adalah :
1. Sebuah gergaji besi.
2. Sebuah kikir halus.
3. Sebuah senai 12 mm.
4. Sebuah tangkai senai.
5. Siku.
6. Sebuah ragum dengan rahang lunak.
7. Minyak pelumas
Membuat ulir pada batang besi
1. Menyiku ujung batang benda kerja.
· menggergaji ujung batang benda kerja.
· memeriksa kesikuan dengan menggunakan siku.
· mengikir ujung batang sampai rata dan siku.
Gambar 7. Membuat ujung benda kerja siku.
1. Menjepit benda kerja pada ragum. Benda kerja tegak lurus terhadap
ragum,
· benda kerja minimal 65,0 mm di atas permukaan ragum.
Gambar 8. Jepit benda kerja pada ragum
1. Bentuk champer pada ujung benda kerja dengan menggunakan kikir.
Gambar 9. Menchamper ujung benda kerja
2. Memasang senai pada tangkai senai.
· mengendorkan sekrup pengunci pada batang senai.
· memasukkan senai pada batang, tanda ukuran berada di atas,
samapi senai terkunci oleh sekrup pengunci.
· mengencangkan sekrup pengunci.
1. Melumasi gigi senai dengan pelumas.
2. Memulai penyenaian.
· menempatkan senai pada ujung batang yang telah dichamper.
· memberikan tekanan yang seimbang pada kedua ujung tangkai
saat senai diputar searah putaran jarum jam.
Gambar 10. Memulai penguliran
1. Memeriksa kelurusan setelah dua atau tiga kali putaran batang.
· perhatikan senai dan benda kerja harus tegak lurus.
· memperbaiki setiap ketidak lurusan dengan memberikan tekanan
yang lebih besar pada sisi batang yang lebih tinggi.
Gambar 11. Pemeriksaan siku dengan pengamatan.
1. Melanjutkan penguliran benda kerja.
· Memberikan sedikit pelumas pada ulir setelah tangkai diputar dua
atau tiga kali putaran.
Gambar 12. Penguliran
· Memutar tangkai berlawanan arah satu putaran penuh, setelah
beberapa kali putaran maju, untuk memutuskan tatal-tatal
penyenaian.
Gambar 13. Putaran balik untuk memutus penguliran
Hasil
Hasil yang didapatkan setelah membuat mur dan baut.
· Mur
Mur yang dihasilkan kurang mendapatkan hasil yang sempurna, mur
yang pertama kurang tepat dilubangi di tengah2 (center) karena mata bor
yang digunakan tidak kuat ditempatkan pada mesin bor, sehingga mata
bor nya tidak kokoh sewaktu membor besi poros, akibatnya mata bor
tidak tepat mengebor di center yang telah ditetapkan. Setelah mata
bornya dikencangkan, maka tidak ada jalan lain lagi selain melanjutkan
hasil pengeboran yang sebelumnya, sehingga lubang pada mur nya
kurang tepat berada di center mur tersebut.
· Baut
Baut yang dihasilkan kurang mendapatkan hasil yang sempurna, karena
center besi poros tersebut kurang tepat ditempatkan pada mesin bubut
sehingga diameter pada bagian tengah besi poros tersebut sedikit
melebihi batas yang ditetapkan
Mur dan baut yang dihasilkan bisa digunakan dan mur dapat masuk ke
dalam baut tersebut. Proses selanjutnya mur dan baut tersebut dibakar
(dipanggang) agar tingkat kekerasannya tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Edward.1954.Modern Shop Procedures.Third Edition.The AVI Publishing
Company,Inc.West Port Connecticut.
Hendropawoko.1983.Perbengkelan Pertanian.Fakultas Teknologi Industri
Pertanian Universitas Gadjah Mada.
S.F.Krar.1985.Machine Tool Operation.McGraw-Hill Book Company,New
York
Tidak ada komentar:
Posting Komentar